ANALISA PERISTIWA
HAJI WADA “
Matahari tergelincir
disaksikan 124. 000 kaum muslim di Padang Arafah
Rasullah datang dan
menunggangi Al-Qashwa;. Menyampaikan khutbah haji terakhir. Peristiwa haji
wada’ atau haji perpisahan. Rasulullah berkhutbah dengan suara yang bergetar.
Rasulullah menunjukan isyarat perpisahan. Sahabat dan jemaah yang ada di masjid
tidak kuat menahan haru.
“Sungguh Nabi S.A.W.
bersabda padanya, pada Haji Wada’ (Haji perpisahan/haji Nabi saw yang
terakhir). Simaklah dengan baik wahai orang-orang, lalu beliau bersabda:
“Jangan kalian kembali kepada kekufuran setelah aku wafat, saling bunuh dan
memerangi satu sama lain” (Shahih Bukhari)
,
“Wahai manusia sekalian! perhatikanlah kata-kataku ini! Aku tidak tahu,
kalau-kalau sesudah tahun ini, dalam keadaan seperti ini, tidak lagi aku akan
bertemu dengan kamu sekalian.
Kemudian
rasulullah bertanya lagi “Apakah aku sudah menyampaikan risalah Tuhanku kepada
kalian?”. Para sahabat menjawab : Benar, Engkau telah menyampaikan risalah
kepada kami”
“Allahumma
Isyad. Ya Allah, saksikanlah !. Sebagian sahabat tidak dapat membendung air
mata
“Wahai
Manusia!” begitu kata rasul selanjutnya “Hendaknya yang hadir menyampaikan
kepada yang tidak hadir. Tahukah kalian hari apakah sekarang ini?”. Para
sahabat menjawab : Hari yang suci”
Rasul
bertanya lagi “Bulan apakah ini?” Para sahabat menjawab :”Bulan yang suci”
“Saudara-saudara! Bahwasanya darah kamu dan harta-benda kamu sekalian adalah suci buat kamu, seperti hari ini dan bulan ini yang suci sampai datang masanya kamu sekalian menghadap Tuhan. Dan pasti kamu akan menghadap Tuhan; pada waktu itu kamu dimintai pertanggung-jawaban atas segala perbuatanmu. Sesungguhnya yang paling mulia di sisi allah adalah yang paling takwa. Tidak ada kelebihan orang arab diatas orang asing kecuali karena takwanya. Apakah akau sudah menyampaikan kepada kalian.
“Saudara-saudara! Bahwasanya darah kamu dan harta-benda kamu sekalian adalah suci buat kamu, seperti hari ini dan bulan ini yang suci sampai datang masanya kamu sekalian menghadap Tuhan. Dan pasti kamu akan menghadap Tuhan; pada waktu itu kamu dimintai pertanggung-jawaban atas segala perbuatanmu. Sesungguhnya yang paling mulia di sisi allah adalah yang paling takwa. Tidak ada kelebihan orang arab diatas orang asing kecuali karena takwanya. Apakah akau sudah menyampaikan kepada kalian.
Sahabat
yang gemuruh menjawab : Ya, benar engkau sudah menyampaikan ini!
“Barangsiapa telah diserahi amanat, tunaikanlah amanat itu kepada yang berhak menerimanya.
“Bahwa semua riba sudah tidak berlaku. Tetapi kamu berhak menerima kembali modalmu. Janganlah kamu berbuat aniaya terhadap orang lain, dan jangan pula kamu teraniaya. Allah telah menentukan bahwa tidak boleh lagi ada riba dan bahwa riba sudah tidak berlaku.
“Bahwa semua tuntutan darah selama masa jahiliah tidak berlaku lagi
“Kemudian daripada itu saudara-saudara. Hari ini nafsu setan yang minta disembah di negeri ini sudah putus buat selama-lamanya. Tetapi, kalau kamu turutkan dia walau pun dalam hal yang kamu anggap kecil, yang berarti merendahkan segala amal perbuatanmu, niscaya akan senanglah dia. Oleh karena itu peliharalah agamamu ini baik-baik.
“Saudara-saudara. Menunda-nunda berlakunya larangan bulan suci berarti memperbesar kekufuran. Dengan itu orang-orang kafir itu tersesat. Pada satu tahun mereka langgar dan pada tahun lain mereka sucikan, untuk disesuaikan dengan jumlah yang sudah disucikan Tuhan. Kemudian mereka menghalalkan apa yang sudah diharamkan Allah dan mengharamkan mana yang sudah dihalalkan.
“Zaman itu berputar sejak Allah menciptakan langit dan bumi ini. Jumlah bilangan bulan menurut Tuhan ada duabelas bulan, empat bulan di antaranya ialah bulan suci, tiga bulan berturut-turut dan bulan Rajab itu antara bulan Jumadilakhir dan Sya’ban.
“Saudara-saudara. Sebagaimana kamu mempunyai hak atas isteri kamu, juga isterimu sama mempunyai hak atas kamu. Hak kamu-atas mereka ialah untuk tidak mengijinkan orang yang tidak kamu sukai menginjakkan kaki ke atas lantaimu, dan jangan sampai mereka secara jelas membawa perbuatan keji. Kalau sampai mereka melakukan semua itu Tuhan mengijinkan kamu berpisah tempat tidur dengan mereka dan boleh memukul mereka dengan suatu pukulan yang tidak sampai mengganggu. Bila mereka sudah tidak lagi melakukan itu, maka kewajiban kamulah memberi nafkah dan pakaian kepada mereka dengan sopan-santun. Berlaku baiklah terhadap isteri kamu, mereka itu kawan-kawan yang membantumu, mereka tidak memiliki sesuatu untuk diri mereka. Kamu mengambil mereka sebagai amanat Tuhan, dan kehormatan mereka dihalalkan buat kamu dengan nama Tuhan.
“Perhatikanlah kata-kataku ini, saudara-saudara. Aku sudah menyampaikan ini. Ada masalah yang sudah jelas kutinggalkan ditangan kamu, yang jika kamu pegang teguh, kamu takkan sesat selama-lamanya - Kitabullah dan Sunnah Rasulullah.
“Wahai Manusia sekalian! Dengarkan kata-kataku ini dan perhatikan! Kamu akan mengerti, bahwa setiap Muslim adalah saudara buat Muslim yang lain, dan kaum Muslimin semua bersaudara. Tetapi seseorang tidak dibenarkan (mengambil sesuatu) dari saudaranya, kecuali jika dengan senang hati diberikan kepadanya. Janganlah kamu menganiaya diri sendiri.
“Ya Allah! Sudahkah kusampaikan?”
Sementara Nabi mengucapkan itu Rabi’a mengulanginya kalimat demi kalimat, sambil meminta kepada orang banyak itu menjaganya dengan penuh kesadaran. Nabi juga menugaskan dia supaya menanyai mereka misalnya: Rasulullah bertanya “hari apakah ini? Mereka menjawab: Hari Haji Akbar! Nabi bertanya lagi: “Katakan kepada mereka, bahwa darah dan harta kamu oleh Tuhan disucikan, seperti hari ini yang suci, sampai datang masanya kamu sekalian bertemu Tuhan.”
Setelah sampai pada penutup kata-katanya itu ia berkata lagi:
“Ya Allah! Sudahkah kusampaikan?!”
Maka serentak dari segenap penjuru orang menjawab: “Ya!”
Lalu katanya:
“Ya Allah, saksikanlah ini!”
Selesai Nabi mengucapkan pidato ia turun dari al-Qashwa’ - untanya itu. Ia masih di tempat itu juga sampai pada waktu sembahyang lohor dan asar. Kemudian menaiki kembali untanya menuju Shakharat. Pada waktu itulah Nahi a.s. membacakan firman Tuhan ini kepada mereka:
“Barangsiapa telah diserahi amanat, tunaikanlah amanat itu kepada yang berhak menerimanya.
“Bahwa semua riba sudah tidak berlaku. Tetapi kamu berhak menerima kembali modalmu. Janganlah kamu berbuat aniaya terhadap orang lain, dan jangan pula kamu teraniaya. Allah telah menentukan bahwa tidak boleh lagi ada riba dan bahwa riba sudah tidak berlaku.
“Bahwa semua tuntutan darah selama masa jahiliah tidak berlaku lagi
“Kemudian daripada itu saudara-saudara. Hari ini nafsu setan yang minta disembah di negeri ini sudah putus buat selama-lamanya. Tetapi, kalau kamu turutkan dia walau pun dalam hal yang kamu anggap kecil, yang berarti merendahkan segala amal perbuatanmu, niscaya akan senanglah dia. Oleh karena itu peliharalah agamamu ini baik-baik.
“Saudara-saudara. Menunda-nunda berlakunya larangan bulan suci berarti memperbesar kekufuran. Dengan itu orang-orang kafir itu tersesat. Pada satu tahun mereka langgar dan pada tahun lain mereka sucikan, untuk disesuaikan dengan jumlah yang sudah disucikan Tuhan. Kemudian mereka menghalalkan apa yang sudah diharamkan Allah dan mengharamkan mana yang sudah dihalalkan.
“Zaman itu berputar sejak Allah menciptakan langit dan bumi ini. Jumlah bilangan bulan menurut Tuhan ada duabelas bulan, empat bulan di antaranya ialah bulan suci, tiga bulan berturut-turut dan bulan Rajab itu antara bulan Jumadilakhir dan Sya’ban.
“Saudara-saudara. Sebagaimana kamu mempunyai hak atas isteri kamu, juga isterimu sama mempunyai hak atas kamu. Hak kamu-atas mereka ialah untuk tidak mengijinkan orang yang tidak kamu sukai menginjakkan kaki ke atas lantaimu, dan jangan sampai mereka secara jelas membawa perbuatan keji. Kalau sampai mereka melakukan semua itu Tuhan mengijinkan kamu berpisah tempat tidur dengan mereka dan boleh memukul mereka dengan suatu pukulan yang tidak sampai mengganggu. Bila mereka sudah tidak lagi melakukan itu, maka kewajiban kamulah memberi nafkah dan pakaian kepada mereka dengan sopan-santun. Berlaku baiklah terhadap isteri kamu, mereka itu kawan-kawan yang membantumu, mereka tidak memiliki sesuatu untuk diri mereka. Kamu mengambil mereka sebagai amanat Tuhan, dan kehormatan mereka dihalalkan buat kamu dengan nama Tuhan.
“Perhatikanlah kata-kataku ini, saudara-saudara. Aku sudah menyampaikan ini. Ada masalah yang sudah jelas kutinggalkan ditangan kamu, yang jika kamu pegang teguh, kamu takkan sesat selama-lamanya - Kitabullah dan Sunnah Rasulullah.
“Wahai Manusia sekalian! Dengarkan kata-kataku ini dan perhatikan! Kamu akan mengerti, bahwa setiap Muslim adalah saudara buat Muslim yang lain, dan kaum Muslimin semua bersaudara. Tetapi seseorang tidak dibenarkan (mengambil sesuatu) dari saudaranya, kecuali jika dengan senang hati diberikan kepadanya. Janganlah kamu menganiaya diri sendiri.
“Ya Allah! Sudahkah kusampaikan?”
Sementara Nabi mengucapkan itu Rabi’a mengulanginya kalimat demi kalimat, sambil meminta kepada orang banyak itu menjaganya dengan penuh kesadaran. Nabi juga menugaskan dia supaya menanyai mereka misalnya: Rasulullah bertanya “hari apakah ini? Mereka menjawab: Hari Haji Akbar! Nabi bertanya lagi: “Katakan kepada mereka, bahwa darah dan harta kamu oleh Tuhan disucikan, seperti hari ini yang suci, sampai datang masanya kamu sekalian bertemu Tuhan.”
Setelah sampai pada penutup kata-katanya itu ia berkata lagi:
“Ya Allah! Sudahkah kusampaikan?!”
Maka serentak dari segenap penjuru orang menjawab: “Ya!”
Lalu katanya:
“Ya Allah, saksikanlah ini!”
Selesai Nabi mengucapkan pidato ia turun dari al-Qashwa’ - untanya itu. Ia masih di tempat itu juga sampai pada waktu sembahyang lohor dan asar. Kemudian menaiki kembali untanya menuju Shakharat. Pada waktu itulah Nahi a.s. membacakan firman Tuhan ini kepada mereka:
Pada saat
itulah turun wahyu yang terakhir kepada Nabi Muhammad S.A.W. :
Firman Allah
SWT :
“Hari
ini telah Aku sempurnakan bagimu agamamu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku atas
kamu, dan Aku Ridho Islam menjadi agama bagimu.” (QS. Al-Maidah
: 3).
Apabila
Abu Bakar r.a. mendengar keterangan Rasulullah s.a.w. itu, maka ia tidak dapat
menahan kesedihannya maka ia pun kembali ke rumah lalu mengunci pintu dan
menangis sekuat-kuatnya. Abu Bakar ra. menangis dari pagi hingga ke malam. 20
hari setelah menyampaikan ayat ini rasulullah meninggal dunia.
Beberapa
Pesan Nabi Muhammad kepada Umatnya :
- Setiap manusia secara pribadi bertanggung jawab atas segala tindakannya
- Keselamatan jiwa dan harta benda menjadi syarat penting dalam membangun kemakmuran dan ketentraman dunia
- Amanah dan kepercayaan baik moral ataupun material harus dijaga dan dipelihara.
- Riba dalam berbagai macam bentuknya yang berakibat pemerasan terhadap kaum yang lemah dilenyapkan.
- Penegasan tentang hak-hak wanita serta hak dan kewajiban suami istri.
- Penegasan bahwa seorang muslim dengan lainnya adalah bersaudara karena itu harus saling bantu membantu.
- Penghapusan perbedaan (diskriminasi) yang ditimbulkan oleh perbedaan bangsa, warna kulit dan perbedaan kedudukan sosial dan lain-lain.
Makna kata Sempurna dalam Surat Al Maidah ayat 3 : Segala perintah dan
pemecahan masalah ada di Al-qur’an. Ajaran spiritual, ekonomi, budaya, politik,
hukum, ilmu pengetahuan semuanya ada di Al-qur’an. Sehingga dengan Akal dan
Ilmu pengetahuan akan membuka khazanah Ilmu pengetahuan Al – Qur’an.
Selain itu juga Surat Al Maidah
ayat 3 Memberikan keyakinan umat islam bahwa islam adalah agama yang
diridhoi oleh Tuhan semesta alam. Islam adalah agama tuhan. berarti jika tidak
memeluk agama tuhan bukanlah hamba tuhan. termasuk golongan orang orang kafir. sedangkan
hamba tuhan maka layak masuk surge. Allah menginginkan Umat islam berpegang
pada tali agama allah, Agama islam sempurna tidak ada yang mampu menandingi.