Pondok Ilmu Pengetahuan

Wednesday, December 12, 2018

Tukang Becak

KISAH NYATA :

Ada seorang tukang becak, yang sudah cukup sepuh (tua), beliau tinggal di daerah Dinoyo (Malang, Jatim).

Setiap hari Jum'at, ia menggratiskan tarif becaknya, dengan niat shodaqoh..

Suatu kali, pada hari Jum'at, ada seorang pria bapak-bapak yang jadi penumpangnya.

Pria itu naik becak jarak dekat saja, tanpa tawar-menawar, pria itu membayar tarif becak yang di tumpanginya dengan uang 20ribu, tetapi langsung ditolak sama bapak tukang becak, beliau bilang :

"Kulo ikhlas Pak, pun usah dibayar, kula sagete shodaqoh nggeh ngeten niki.."

"(Saya ikhlas Pak, sudah jangan dibayar, saya cuma bisa shadaqoh dengan cara seperti ini..)."

Si penumpang pun kaget, tapi karena terburu-buru, Pria itu langsung pergi begitu saja, setelah mengucapkan terima-kasih.

Pekan berikutnya, pada hari jumat pula, Pria itu bertemu lagi dengan tukang becak yang sama pada Jum'at lalu.

Setelah diantar ke tempat tujuan, Pria itu menyodorkan uang 200ribu, atau 10x lipat dari shodaqoh tukang becak kepada pria ini Jum'at lalu, untuk tarif becaknya.

Tukang becak yang sudah sepuh ini pun menjawab dengan tenang :

"Insyaallah.. Kulo ikhlas pak..
Kulo sagete shodaqoh nggih namung ngeten niki,, ngateraken tiyang."

"(Insyaallah.. Saya ikhlas Pak..
Saya cuma bisa shadaqoh dengan cara seperti ini,, mengantarkan orang..)."

Karena merasa aneh, Pria yang menumpang itu menimpali :

"Lha kalau begini terus, Istri, dan Anak bapak makan apa.!? Kenapa nggak mau dibayar..?!"

Tukang becak itu pun menjawab :

"Alhamdulillah, Rayat kulo nggih sami ikhlas menawi saben Jum'at kula shodaqoh ngeten niki..".

"(Alhamdulillah, Istri saya pun sama-sama ikhlas jika tiap hari Jum'at saya bershodaqoh dengan cara ini..)"

"Oh,, jadi Bapak nggak mau di bayar pada hari Jum'at saja..!?" Tanya si penumpang memastikan.

"Nggeh, Pak"

"Rumah bapak dimana?" Tanya penumpang penasaran..

"Wonten Dinoyo Pak, wingkingipun bank..".

"(Tinggal di Dinoyo Pak, sebelah belakang bank..)"

Hari pun berlalu, dan di hari Jum'at berikutnya, Pria penumpang becak yang penasaran ini mencari rumah Tukang becak itu.

Setelah menyusuri gang sempit sebelah gedung bank di daerah dinoyo, akhirnya Pria itu ketemu juga dengan rumah sederhana milik Tukang becak yang di carinya.

Setelah mengetuk pintu, keluarlah seorang wanita yang sudah tua, masih menggunakan mukena.

Hatinya tergetar...
batinnya menangis..
betapa selama ini, ia yang sangat di cukupi kebutuhannya oleh Allah s.w.t, malah jarang bersimpuh kepada-Nya.

Jangankan sedekah, dan sholat dhuha, sholat wajib saja masih sering ia tinggalkan..

Ia pun mencium tangan wanita tua itu, lalu meminta idzin untuk meminjam KTP bapak, dan ibu sekalian.

"Bapak tasik siap-siap badhe sholat Jum'at, niki KTP-ne damel nopo nggeh..!!?"

"(Bapak masih melakukan persiapan untuk sholat Jum'at, ini KTP nya, kalau boleh tau buat apa ya..!?)

"Bu, bapak, dan juga ibu telah membuka mata hati saya, ini jalan hidayah yang telah Allah s.w.t anugerahkan kepada saya.

Insyaallah, Bapak, dan Ibu saya daftarkan untuk naik haji ONH Plus bersama saya, dan istri, mohon di terima ya, Bu.."

==============

Masya Allah..
sungguh maha pemurah Allah s.w.t yang membalas kebaikan-kebaikan kecil, dengan kebaikan-kebaikan yang lebih besar.

==============

SEMOGA BERMANFAAT.
.
🍃 Rasulullah S.A.W bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)

Memaknai positif dibalik musibah

Sudut renungan...

Ada Rencana Allah SWT di balik sebuah MUSIBAH...

Ada seorang tukang TAHU... Setiap hari ia menjual dagangannya ke pasar. Untuk sampai ke pasar, ia harus naik angkot langganannya.

Dan untuk sampai ke jalan raya, ia harus melewati pematang sawah.

Setiap pagi ia selalu mengawali berjualan dengan berdoa kepada Allah agar dagangannya laris.

Begitulah setiap hari, sebelum berangkat berdoa terlebih dahulu dan pulang sore hari. Dagangannya selalu laris manis di pasar.

Suatu hari, ketika ia melewati sawah menuju jalan raya utk naik angkot langganannya, tiba2 ia terpeleset kecemplung sawah...

Semua dagangannya jatuh ke sawah, hancur berantakan. Benak pikirannya tak dapat untung!

Mengeluh ia kepada Allah, Ya Allah, mengapa ia diberi cobaan seperti ini? Padahal dagangan ini untuk keluarganya. Jika tak berdagang maka tak bisa makan. Ia juga meragukan akan do'anya setiap pagi.

Akhirnya ia pun pulang tidak jadi berdagang di pasar.

Tapi dua jam kemudian ia mendengar kabar, bahwa angkot langganannya yg setiap hari ia naiki, pagi itu jatuh ke dalam jurang. Semua penumpangnya tewas.

Hanya ia satu2nya calon penumpang yg selamat, kejadian jatuhnya tahu ke sawah, sehingga ia tidak jadi berdagang dan membawa pulang tahu-tahunya yg sdh remek tadi.

Sorenya ada seorang peternak bebek mencari dia dan hendak membeli tahu utk makanan bebek.

Namun anehnya peternak bebek itu mencari tahu yg rusak atau hancur krn hny utk campuran makann bebek saja..
Hal ini membuat bapak itu menangis bahagia krn tahunya yg remek dibeli semua oleh peternak bebek itu..

Sahabatku...Doa kita tidak harus dikabulkan sesuai permintaan kita, tapi terkadang diganti oleh Allah dengan sesuatu yg jauh lebih baik daripada yg diminta.

Allah Maha Tahu kebutuhan kita, dibandingkan diri kita sendiri.

Karena itu, janganlah jemu berdoa, juga jangan jemu berusaha.

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu
padahal ia amat buruk bagimu.

Allah  Maha Mengetahui.

“Jika Allah menjawab doamu, Allah sedang menambahkan imanmu. Jika Allah menundanya, Ia sedang menambahkan kesabaranmu. Jika Allah tidak menjawab doamu, Allah sedang mempersiapkan yang terbaik untukmu.” —
Aamiin...

Puisi tentang waktu

*Waktu* – (sebagai sebuah pengingat)

Waktu ...
Rasanya begitu cepat berlalu.
Apakah selama ini kuhanya duduk termangu, mengikuti hawa nafsu atau berupaya untuk melakukan dan mewujudkan sesuatu?..

Waktu ...
Banyak memberikan pembelajaran, untuk kehidupan, kini dan masa depan.

Waktu ...
Mengingatkan betapa singkatnya kehidupan,

Ketika kita perbandingkan..
Sekarang dan masa yang akan mendatang
1,5 jam begitu singkatnya..

Untuk akhirat yang begitu kekalnya... Masihkah kumenyia-nyiakannya? ...

Atau bisa mengoptimalkannya?

Waktu ...
Kini usiaku bertambah. Satu dari tahun yang lalu
Tapi, berkurang satu tahun sisa masa hidupku...

Apakah selama ini motif ibadahku senantiasa selaras dengan tujuan akhirku? ..

Apakah upaya dan perilakuku bisa meningkatkan berat amalanku? Atau malah kian menambah berat beban dosaku?

Waktu...
Kini, Allah masih memberikan kesempatannya, untukku bisa mengemban amanahnya.

Dengan penuh cinta, dan setulus jiwa..

Waktu ...
Menunjukkan semakin menuanya usia.

Semoga semakin optimal dalam berkarya.

Karya yang nyata..

Semata demi sang pencipta..

Selamat, semoga semakin menguat dan menghebat dengan tantangan yang kian berat!...

Ular dan Gergaji

ULAR DAN GERGAJI

Seekor ular memasuki gudang tempat kerja seorang tukang kayu di malam hari. Kebiasaan si tukang kayu adalah membiarkan sebagian peralatan kerjanya berserakan & tidak merapikannya.

Nah ketika ular itu masuk ke sana, secara kebetulan ia merayap di atas gergaji. Tajamnya mata gergaji menyebabkan perut ular terluka. Ular beranggapan gergaji itu menyerangnya. Ia pun membalas dengan mematuk gergaji itu berkali-kali.

Serangan yang bertubi-tubi menyebabkan luka parah di bagian mulutnya. Marah & putus asa, ular berusaha mengerahkan kemampuan terakhirnya untuk mengalahkan musuhnya. Ia pun lalu membelit kuat gergaji itu. Belitan yang menyebabkan tubuhnya terluka amat parah, akhirnya ia pun mati binasa. Di pagi hari si tukang kayu menemukan bangkai ular tersebut di sebelah gergaji kesayangannya.

*Hikmah :*
Kadangkala kita marah, benci dengan lingkungan hidup kita.

Kadangkala kita tak sabar dengan cobaan dan tantangan.

Kadangkala kita meluap- meluapkan emosi berlebihan karena kesulitan hidup kita.

Setelah semuanya berlalu, kita baru menyadari bahwa ada yang lebih terluka sebenarnya adalah diri kita sendiri.

Banyaknya perkataan yang terucap, tindakan marah, kebencian dan emosi berlebihan yang menguasai, sebanyak itu pula kita melukai diri kita sendiri.

Tidak ada musuh yang tidak dapat di taklukkan oleh cinta kasih.

Tidak ada penyakit yang tidak dapat di sembuhkan oleh kasih sayang.

Tidak ada kesulitan yang tidak dapat dipecahkan oleh ketekunan.

Tidak ada tantangan dan kesulitan keras yang tidak dapat di pecahkan oleh kesabaran.

Semua itu haruslah berasal dari diri kita.

Ketahuilah Dendam/ benci/curiga/pikiran negatif/marah apapun itu, ia sebenarnya bagaikan ular yang membelit gergaji, telah ribuan kali muncul dalam pikiran kita
yang menusuk & membakar hati kita sendiri.

Latihlah setiap saat untuk mengendalikan emosi, ikhlaskan dan terimalah masalah hidup, buang pikiran yg negatif, hadapi cobaan dan tantangan dengan hati yang lapang, tenang dan pikiran jernih.
Yakinlah bahwa selama berada di jalan kebenaran maka Allah akan membantu Anda...