“Wawasan | Isra’ Mi’raj - Sebuah Fenomena”
1. Isra’ Mi’raj adalah simbol bahwa Allah tidak berdiam diri terhadap hambanya yang berjuang secara luar biasa di jalan-Nya, tengah mengalami krisis, kehilangan kepercayaan diri, ketakutan terhadap ancaman orang kafir Quraisy, yang itu disebabkan karena orang-orang yang melindungi perjuangannya secara fisik dan psikis telah tiada.
2. Dalam Isra’ Mi’raj terkandung pemecahan. Allah tidak menjadikan Nabi Muhammad sebagai seorang yang sakti sebagaimana walisonggo yang bisa mengubah pohon kelapa menjadi emas, dan Allah tidak pula menghancurkan orang-orang kafir Quraisy seperti kaum Nabi Nuh atau Nabi Luth.
3. Allah sekedar menampakkan fenomena alam secara langsung kepada Nabi, tentang surga dan neraka, yang itu semua dikembalikan kepada Nabi Muhammad bagaimana beliau meresponnya.
4. Setelah peristiwa Isra’ Mi’raj, Nabi Muhammad kembali tegar, menjadi percaya diri dan tidak ada lagi yang ditakuti selain Alllah. Nabi juga bisa menghadapi secara realistis tentang kematian orang yang dicintainya, karena itu hukum alam. Bayang-bayang masa lalu tidak perlu diingat-ingat menjadi nostalgia, karena di depan masih banyak persoalan umat yang membutuhkan pemecahan.
5. Untuk bisa seperti itu membutuhkan kecerdasan dan mentalitas tinggi. Dan tentunya tidak mudah menyatukan kedua perangkat ini. Manusia sering memiliki salah satunya atau keduanya, namun tak jarang kualitasnya rendah sehingga karakter yang muncul juga rendah.